SURABAYA, PMTSNews,com – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim), KH. Hasan Mutawakkil Alallah, menerima penyerahan secara simbolis paket sembako sebanyak 1000 paket dari Hermawan Santoso, Ketua Yayasan Bakti Persatuan (YBP) dan Alim Markus, selaku Dewan Pembina YBP.
Penyerahan paket sembako tersebut dilaksanakan di sela acara Konsolidasi Organisasi untuk Penguatan Industri Halal yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur, di Hotel Bumi Surabaya, Minggu (9/42023) malam.
Dijelaskan Hermawan, bantuan 1000 paket sembako yang berisi beras 5 kg, gula, minyak, mie hingga kue tersebut merupakan kerja sama YPB dengan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS).
“Penyaluran paket sembako untuk masyarakat prasejahtera melalui MUI merupakan kegiatan rutin yang kita selenggarakan tiap tahun di bulan puasa Ramadhan,” katanya.
Dalam sambutannya terkait sertifikasi halal, KH. Mutawakkil Alallah mengatakan, berdasarkan evaluasi UU No 33 2014, yang kemudian diperkuat oleh PP 39 2021 yang akan dievaluasi pada 17 Oktober 2024, semua produk makanan dan minuman, sembelihan atau jasa penyembelihan, harus bersertifikat halal.
“Di Jawa Timur kendalanya as salah minimnya RPH halal. Setidaknya, di Jatim ada 130 RPH halal. Namun yang bersertifikasi halal baru 14 RPH , itupun banyak dimiliki swasta,” katanya.
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, mengatakan, industri halal sudah masuk lifestyle industri global. Ia menyebutkan Jepang yang memiliki visi kontributor industri halal di tahun 2020, berhasil menjadikan kontributor industri halal sebagai kontribusi ekonomi terbesar. Negeri lainnya adalah Thailand yang menguasai restoran halal dunia.
“Artinya apa? Itdustri halal tidak memiliki kaitan dengan agama yang dianut mayoritas oleh sebuah negara,” katanya. Tamam Malaka
