Ketua PBNU : Selamat Datang di Tanah Hindu Negara Mayoritas Muslim

oleh -126 Dilihat

Nusa Dua, PMTSnews.com – Forum keagamaan Religion 20 (R20) resmi dimulai, Rabu (2/11/2022) di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali. Forum yang diinisiasi Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia itu dihadiri para pemuka agama dan sekte dari berbagai belahan dunia.

Saat memberikan sambutan pembuka, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan, R20 digelar untuk memastikan bahwa agama bisa berfungsi sebagai sumber solusi yang tulus dan dinamis, sehingga tidak menjadi sumber masalah di abad ke-21.

“Selamat datang di Bali, Tanah Hindu dan negara berpenduduk mayoritas Islam, Selamat datang di Bali, Tanah Hindu yang mengizinkan penampilan seni paling ikonik dari Aceh, wilayah dengan budaya sangat Islami, untuk tampil di panggung kehormatan ini,” ujar Gus Yahya, merujuk penampilan tari saman sebelum pembukaan.

Ia juga menyebut Bali sebagai Tanah Hindu yang telah mengizinkan NU, organisasi muslim terbesar Indonesia, bersama Liga Muslim Dunia untuk dapat membawa inisiatif R20 dengan menghadirkan pemuka agama di seluruh dunia.

“Selamat datang di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia yang mengizinkan Bali untuk merawat kebudayaan Hindunya yang unik untuk dapat berkembang dan menghargai seluruh orang Indonesia,” kata Gus Yahya.

Ia berharap bahwa forum ini dapat mencari solusi untuk memperjuangkan kemanusiaan di tengah berbagai masalah dan dinamika global.

NU menyebut bahwa 464 perwakilan dari 32 negara telah mengonfirmasi hadir dalam R20, dengan 40 pembicara dari 5 benua, termasuk di antaranya Paus Fransiskus yang akan diklaim hadir secara virtual dari Vatikan.

Selain para pemuka agama dan sekte dunia, terpantau hadir pula dalam pembukaan R20, di antaranya eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menkopolhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua MUI sekaligus Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar.

Namun, perhelatan ini tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang dikaitkan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua.

NU mengklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif. Di samping itu, forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Gelaran R20 berikutnya akan menyesuaikan dengan tuan rumah helatan G20, di mana India akan menjadi presidensi berikutnya. (kc/ss)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.